0 items in your shopping cart

No products in the cart.

Mengenal Bahan Satin

Bahan Satin berasal dari proses pembuatan kain dengan teknik khusus yang bernama teknik weave atau teknik satin untuk menghasilkan kain dengan karakteristik salah satunya permukaan kain yang glossy dan sisi lainnya buram. Teknik satin ini merupakan salah satu dari tiga turunan dalam pembuatan kain, dua turunan dalam pembuatan kain lainnya adalah plain yaitu tenunan polos dan rib/twill yaitu kepar.

Bahan satin memiliki beberapa ciri dalam teknik tenunannya, empat atau lebih benang pakan di atas satu benang lusi atau sebaliknya, empat benang lusi di atas satu benang pakan. Benang pakan atau lusi posisinya mengapung tanpa saling anyam menghasilkan permukaan kain lebih rapat dan halus sehingga permukaan tampak mengkilat karena mampu memantulkan cahaya lebih baik.

Warp-face atau satin lusi bisa dilihat dari cirinya, yaitu permukaan kain didominasi benang lusi yang berada di atas benang pakan. Dan sebaliknya, weft-face atau satin pakan bisa diketahui dari permukaan benang yang didominasi oleh benang pakan di atas benang lusi. Cara modern pembuatan bahan satin sudang menggunakan berbagai macam bahan dasar seperti polyester, acetate, nilon, dan rayon. Sehingga sudah tidak menggunakan cara klasik lagi dengan benang sutra.

Bahan satin juga memiliki karakteristik kain yang fleksibel, memiliki sifat jatuh atau drapping daripada tenunan plain atau polos. Bahan satin juga lebih halus, namun perlu perawatan yang ekstra supaya karakteristik ini bisa bertahan lama karena jika perawatan tidak benar kain bisa menyusut. Pada proses pembuatan bahan satin kerapatan tenunan sangat berpengaruh juga terhadap karakteristik yang dimiliki kain satin.

Pada penggunaannya, kain satin banyak digunakan sebagai bahan pembuatan bermacam-macam pakaian dan perabot rumah sehari-hari, diantaranya adalah jaket baseball, celana pendek sport, pakaian dalam wanita, baju tidur, blus, gaun malam, celana pendek, kaos, dasi pria. Selain itu untuk bahan sepatu pointe yaitu sepatu balet, sebagai perabotan interior, pelapis, dan sprei.

Sejarah Bahan Satin

Bahan Satin

sumber : https://lenteramata.com/

Kata ‘Satin’ merupakan kata serapan yang berasal dari kata ‘Zaitun‘. Zaitun sendiri merupakan nama Arab yang digunakan sebagai nama pelabuhan Cina Quanzhou. Pelabuhan tersebut adalah pelabuhan utama untuk pengiriman sutra di akhir abad pertengahan yang menggunakan jalur sutra maritim menuju Eropa. Jalur ini banyak digunakan oleh negara-negara Arab.

Teknik tenun satin sebenarnya sudah ada ribuan tahun yang lalu di China. Bersamaan pembudidayaan sutra yang mulai tersebar luas, maka teknik tenun satin sudah dikuasai oleh wanita-wanita di desa. Namun teknik satin ini menggunakan benang sutra. Teknik tenun satin ini merupakan penemuan yang menakjubkan sehingga pemerintah China saat itu menjaga ketat rahasia teknik tenun satin tersebut.

Hingga di abad ke 12, barulah bahan satin diproduksi oleh negara Italia. Kemudian di abad ke 14 bahan satin sudah menyebar luas di Eropa. Sayangnya harga kain satin saat itu sangat mahal karena berasal dari benang sutra. Sehingga kain satin hanya digunakan sebagai bahan busana untuk bangsawan.

Perbedaan Antara Satin Dengan Sateen

sumber : https://lenteramata.com/

Banyak orang masih menganggap bahwa satin dan sateen adalah sama, padahal keduanya berbeda. Kain satin pada umumnya berasal dari serat filamen seperti sutra dan nilon, sedangkan sateen berasal dari bahan kapas atau katun. Keduanya juga melalui proses pembuatan kain dengan teknik satin sehingga keduanya memiliki beberapa karakteristik yang serupa seperti karakteristik bahan satin pada umumnya

Kelebihan Bahan Satin

sumber : https://aminama.com/

Permukaan Kain Berkilau

Permukaan kain yang berkilau ini bisa menjadi kelebihan bahan satin karena mampu memberikan kesan mewah dan estetis jika digunakan sebagai bahan pakaian atau bahan hijab. Permukaan berkilau ini berasal dari teknik tenun satin yang khas.

Drape (sifat jatuh)

Bahan satin memiliki sifat jatuh pada kainnya yang bagus sehingga permukaan kain yang mengkilap ini menambah kualitas kain satin sebagai kain premium.

Fleksibel

Bahan satin yang terdiri beberapa jenis menjadikan kain ini fleksibel yang tidak hanya sebagai bahan pembuatan pakaian saja, tetapi bisa sebagai bahan pembuatan keperluan perabot rumah tangga dan bahan dasar pembuatan aksesoris seperti sepatu.

Halus dan Lembut

Bahan satin selain memiliki permukaan yang berkilau, perpukaan kain ini juga halus dan lembut. Sehingga akan membuat nyaman jika bersentuhan dengan kulit. Maka bahan ini banyak dijadikan berbagai bahan dasar pembuatan pakaian.

Kelemahan Bahan Satin

sumber : https://aminama.com/

Tiras (fray)

Bahan satin memiliki beberapa kelemahan salah satunya pinggir kain gampang mbrudul atau tiras.

Rentan Tersangkut Benda Tajam

Bahn satin yang bagus pada permukaannnya ini bisa rusak jika tersangkut benda tajam. Sehingga dalam pemakaiannya harus berhati-hati supaya tidak sampai kecantol benda tajam.

Sulit Dijahit

Permukaan yang mengkilap membuat permukaan kain ini licin sehingga lebih sedikit sulit dalam melakukan penjahitannya ketika dijadikan pakaian atau perabot rumah.

Perawatan Lebih Ekstra

Supaya bahan satin bisa awet maka dibutuhkan perawatan ekstra, mulai dari cara mencuci, kemudian menyetrika bahan satin dan dalam pemakaian bahan satin ini.

Jenis Bahan Satin

  • Satin Antique

Satin Antique biasa disebut satin-back shantung, jenis satin ini proses pembuatannya ditenun dengan memakai pakan benang slub yaitu benang besar dan tidak rata.

  • Satin Baronet

Jenis bahan satin ini berasal dari bahan benang kapas di bagian belakang dan rayon atau sutra di depan, sehingga jenis satin ini mirip dengan kain georgette.

  • Satin Charmeuse

Satin Charmeuse merupakan jenis satin yang ringan, memiliki sifat draping yang bagus, salah satu sisi kain atau bagian belakang tidak berkilau atau buram.

  • Satin Double Face

Jenis satin ini memiliki permukaan mengkilap pada kedua sisi kainnya. Meskipun sama kedua sisinya tetapi memiliki pola yang berbeda.

  • Satin Duchess

Jenis satin ini memiliki sifat kain yang berat dan kaku. Tetapi kain ini tergolong kain yang mewah, karena jenis satin ini dulunya banyak digunakan oleh para bangsawan Eropa.

  • Satin Faconne

Jenis bahan satin ini diproses dengan menggunakan mesin jacquard. Sehingga menghasilkan pola cukup indah pada tekstur kainnya.

  • Farmer’s Satin

Jenis kain ini juga disebut kain Venesia yaitu jenis satin yang terbuat dari katun melalui proses dimerser.

  • Satin Messaline

Jenis bahan satin ini memiliki ciri khas kain yang ringan dan longgar tenunannya.

  • Satin Gattar

Satin Gattar merupakan bahan satin yang ditenun dengan benang lusi sutera dan benang pakan katun.

  • Polisatin atau Poli-Satin

Jenis satin ini berasal dari bahan polyester, sehingga disebut dengan singkatan Polisatin.

  • Slipper Satin

Jenis satin ini memiliki karakteristik kain yang kaku dan dan berbobot berat.

  • Satin Sultan

Jenis kain satin ini sangat mahal karena berasal dari Perancis. Jenis satin ini berasal dari bahan wol yang diproses menggunakan teknik satin.

  • Surf Satin

Jenis kain ini adalah merek dagang Amerika pada tahun 1910 untuk kain taffeta sebagai bahan untuk pakaian renang.

Leave a response

1 × three =