0 items in your shopping cart

No products in the cart.

Adab-adab Berpakaian Dalam Islam & Doa Berpakaian

Sebagai satu pandangan hidup yang komprehensif, Islam tidak hanya memberikan arahan dalam beribadah, tetapi juga berpakaian dalam islam. Dalam artikel ini, sangat penting untuk memahami betapa pentingnya doa berpakaian dan adab-adab berpakaian dalam Islam sebagai suatu cara untuk mendalami nilai-nilai spiritual melalui tindakan fisik yang dilakukan. Sebelum memakai baju, seorang Muslim mengucapkan doa yang menggambarkan rasa syukur dan permohonan perlindungan kepada Allah. Etika berpakaian melibatkan memilih pakaian yang menjaga kesopanan, sederhana, dan sesuai dengan tempat dan waktu. Dengan kata lain, berpakaian dalam Islam tidak hanya sebuah tindakan fisik saja, tetapi juga merupakan cara untuk menggabungkan dimensi spiritual dengan kehidupan sehari-hari, meningkatkan pengalaman pribadi, dan memberikan makna yang lebih dalam pada penampilan fisik seorang Muslim.

Doa- Doa Memakai Pakaian

Dalam kehidupan sehari-hari, setiap Muslim pasti sering mengganti pakaiannya. Karena itu disarankan agar selalu membaca doa sebelum mengenakan pakaian seperti contoh di bawah ini:

1. Doa Memakai Pakaian

اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ مِنْ خَيْرِهِ وَخَيْرِ مَا هُوَ لَهُ ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّهِ وَشَرِّ مَا هُوَ لَهُ

Allahumma inni as’aluka min khairi wa khaira ma huwa lahu, wa a’udzubika min syarrihi wa syarri ma huwa lahu.

Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu kebaikan pakaian ini dan kebaikan sesuatu yang di dalamnya, dan aku berlindung kepada-Mu dari keburukan pakaian ini dan keburukan sesuatu yang ada di didalamnya.”

2. Doa Menggenakan Pakaian

اللَّهُمَّ لَكَ الحَمْدُ أنْتَ كَسَوْتَنِيهِ أسألُكَ خَيْرَهُ وَخَيْرَ ما صُنِعَ لَهُ وأعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّهِ وَشَرّ ما صُنِعَ لَهُ

Allahumma lakal hamdu anta kasautanihi, as-aluka khairahu wa khaira ma shni’a lahu wa a’udzu bika min syarrihi wa syarri ma shuni’a lahu.

Artinya: “Ya Allah bagi-Mu segala puji. Engkau telah memakaikannya untukku, aku memohon kepada-Mu kebaikannya dan kebaikan apa yang ia dijadikan untuknya, dan aku berlindung dari keburukannya dan keburukan apa yang ia dijadikan untuknya.”

Adab-Adab Berpakaian Dalam Islam

1. Diawali dengan Membaca Doa

Mengucapkan doa sebelum mengenakan pakaian merupakan salah satu adab berpakaian dalam islam, sebagaimana yang diajarkan oleh Rasulullah SAW, menjadi suatu tindakan yang sangat bermakna dan tetap dilakukan secara konsisten dalam kehidupan seorang Muslim. Instruksi ini mencerminkan ketaatan dan kesadaran spiritual dalam kegiatan sehari-hari. Dengan mengedepankan kebiasaan mengucapkan doa sebelum berpakaian, seorang Muslim akan memperkaya semua aspek kehidupannya dengan kesadaran akan kehadiran Allah. Melalui hal ini, terbentuklah hubungan yang kuat antara tindakan fisik dengan nilai-nilai spiritual dalam ajaran Islam.

2. Dimulai Dari Kanan

Sesuai dengan ajaran adab yang dicontohkan Rasulullah SAW “Nabi SAW membiasakan diri mendahulukan yang kanan dalam memakai sandar, menyisir, dan bersuci dalam setiap urusannya,” (HR Bukhari), kebiasaan memulai segala sesuatu dari sebelah kanan termasuk dalam tindakan berpakaian. Rasulullah menunjukkan kesempurnaan etika dengan memulai proses berpakaian dari sisi kanan tubuhnya. Praktik ini mencerminkan pentingnya mengikuti sunnah Nabi dalam setiap aspek kehidupan, bahkan dalam tindakan sehari-hari seperti berpakaian dalam islam. Dengan mengikuti jejak Rasulullah, umat Islam dapat memperkuat hubungan spiritual mereka dan menginternalisasi nilai-nilai adab yang luhur dalam rutinitas sehari-hari mereka.

3.  Tawadhu atau Tidak Berlebih-lebihan

Tawadhu, atau sikap rendah hati dan tidak berlebih-lebihan Rasulullah SAW bersabda bermaksud: Siapa yang memakai pakaian yang berlebih-lebihan, maka Allah akan memberikan pakaian kehinaan pada hari akhirat nanti.” (Ahmad, Abu Daud, an-Nasa’iy dan Ibnu Majah). Menjadi landasan penting dalam adab berpakaian dalam Islam. Pilihan berpakaian yang sederhana dan tidak mencolok mencerminkan nilai-nilai tawadhu dalam memenuhi aturan berpakaian. Tawadhu juga tercermin dalam penolakan terhadap kemewahan berlebihan, menjadikan berpakaian sebagai sarana untuk mengekspresikan ketundukan dan kesederhanaan. Dengan demikian, sikap tawadhu tidak hanya tercermin dalam tindakan fisik berpakaian, tetapi juga melibatkan kesadaran dalam menjalani kehidupan sehari-hari yang sejalan dengan ajaran agama Islam.

BACA JUGA: 9 Rekomendasi Gamis Motif Buat Tampil Cantik dan Fashionable

4. Bersih Dan Rapi

Bersih dan rapi tidak hanya menjadi tuntutan estetika, melainkan juga adab berpakaian dalam Islam. Konsep adab berpakaian ini menekankan pentingnya menjaga kebersihan dan ketertiban dalam berpakaian sebagai manifestasi dari ketaatan terhadap ajaran agama seperti hadist berikut,

Rasulullah melihat Malin bin ‘Auf mengenakan pakaian usang, padahal Allah telah mengkaruniakan kepadanya harta kekayaan melimpah berupa hewan ternak baik unta maupun kambing. Lalu Rasulullah menegurnya, “Sesungguhnya Allah senang bila melihat hamba-hambanya memperlihatkan “nikmat” yang telah dianugerahkan atasnya,” (HR Ahmad). Dengan menjalankan adab berpakaian, seorang Muslim tidak hanya menciptakan penampilan yang menyenangkan secara visual, tetapi juga mencerminkan kedisiplinan dan ketundukan pada nilai-nilai Islam. Dalam Islam, bersih dan rapi bukan sekadar aspek fisik, tetapi juga menciptakan harmoni antara penampilan luar dan kebersihan batin yang diterjemahkan melalui adab dan norma-norma berpakaian.

5. Tidak Menggunakan Pakaian yang Menimbulkan Fitnah

Pakaian yang ketat, tipis, dan tidak memadai panjangnya untuk menutup aurat dianggap tidak memenuhi standar syariat Islam. Selain melanggar norma berpakaian agama, pakaian-pakaian semacam itu juga berpotensi menimbulkan fitnah dan merangsang syahwat, sehingga tidak dianjurkan dalam ajaran Islam. Penting bagi umat Muslim untuk memilih pakaian yang sesuai dengan ketentuan agama, tidak hanya untuk menjaga kepatuhan terhadap ajaran Islam tetapi juga untuk mencegah potensi godaan dan konflik moral.

Kesimpulan

berpakaian dalam Islam bukan sekadar tindakan fisik, melainkan integrasi nilai-nilai spiritual dalam kehidupan sehari-hari. Doa berpakaian mencerminkan rasa syukur dan perlindungan kepada Allah, sementara adab berpakaian mengajarkan kesopanan dan kesederhanaan. Proses berpakaian juga berisi doa sebagai ungkapan kesadaran spiritual. Adab-adab berpakaian, termasuk pemilihan pakaian yang tawadhu dan bersih, membentuk hubungan erat antara dimensi fisik dan spiritual. Dengan menginternalisasi doa dan adab-adab ini, seorang Muslim dapat menjadikan berpakaian sebagai bentuk ibadah dan menciptakan makna mendalam pada penampilan luar mereka. Kunjungi juga ethica collection untuk menemukan gaya yang cocok bagi anda.

Leave a response

one × four =