0 items in your shopping cart

No products in the cart.

Merenungi Sunnah sunnah di Hari Jumat Jalan Menuju Ketaqwaan

Hari Jumat, sebagai hari istimewa dalam Islam, melakukan sunnah sunnah di hari jumat merupakan hal yang bagus untuk melaksakan pekerjaan dihari jumatmemanggil umat Muslim untuk merenungi dan mengamalkan sunnah sunnah di hari jumat Rasulullah SAW. Dengan pemahaman dan pengamalan sunnah-sunnah ini, kita menjelajahi jalan menuju ketaqwaan yang lebih mendalam dalam agama Islam.

Keistimewaan Jumat, seperti anjuran mengenakan pakaian terbaik, memperbanyak shalat sunnah di hari jumat , dan membaca Surat Al-Kahfi, memberikan landasan untuk meningkatkan hubungan spiritual dengan Allah SWT. Hari Jumat bukan hanya ritus shalat masjid, melainkan juga panggilan untuk refleksi diri, memperbaiki diri, dan memperkuat ikatan dengan Tuhan dengan memperbanyak melakukan sunnah di hari jumat. Melalui penghayatan sunnah sunnah di hari Jumat, kita memperkaya hidup spiritual dan memperoleh berkah ketaqwaan.

Keistimewaan Hari Jumat dalam Islam

Hari Jumat memiliki keistimewaan tersendiri dalam Islam. Rasulullah SAW bersabda, “Sebaik-baik hari yang terbit matahari adalah hari Jumat. Pada hari itu, Adam diciptakan, dijadikan masuk surga, dan diusir dari surga” (HR. Muslim). Oleh karena itu, merenungi keistimewaan ini dapat menjadi pemicu untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT. Hari Jumat bagi umat Muslim adalah momen penuh kemuliaan dan kebahagiaan, seperti hari raya tersendiri.

Sayangnya, tidak semua orang menyadari sejarah keistimewaan ini dalam ajaran Islam. Hari Jumat diberkahi sebagai hari terbaik, diakui sebagai sayyid (tuan) dari semua hari, bahkan melebihi dua hari raya besar, Idul Fitri dan Idul Adha. Keistimewaan ini merangkum suatu nilai spiritual yang mendalam, mengundang umat untuk merenungi dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Hari Jumat memegang peran sentral dalam menghidupkan makna dan nilai-nilai agama Islam.

Hadist Tentang Hari Jumat

Dari Abu Hurairah ra. berkata, Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya, hari Jumat adalah sebaik-baik hari di mata matahari. Pada hari ini, Adam AS diciptakan, dan pada hari ini juga, dia masuk surga. Pada hari Jumat, dia dikeluarkan dari surga setelah memakan buah yang dilarang.” (HR. Muslim)

Hadis ini menekankan keutamaan Hari Jumat sebagai hari yang istimewa, karena pada hari ini Allah menciptakan Adam dan pada hari yang sama Adam memasuki surga. Namun, kita juga diingatkan bahwa pada Hari Jumat juga terjadi pengusiran Adam dari surga setelah melanggar larangan Allah. Oleh karena itu, umat Muslim diajak untuk menghormati dan memperbanyak amal ibadah di Hari Jumat.

Dari Abu Hurairah ra., Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya, pada hari Jumat ada waktu yang tidak seorang Muslim pun berdoa di dalamnya kepada Allah SWT dengan suatu doa melainkan Allah akan memberinya apa yang dimintanya.” Beliau menandai hal ini dengan memberi isyarat dengan tangannya untuk menunjukkan kecilnya waktu tersebut. (HR. Bukhari dan Muslim)

Hadis ini menunjukkan keistimewaan waktu pada Hari Jumat, di mana doa-doa umat Islam lebih dimudahkan untuk diterima oleh Allah SWT. Umat Muslim dianjurkan untuk memanfaatkan waktu tersebut untuk berdoa dan memohon keberkahan, keselamatan, serta kebutuhan lainnya kepada Allah SWT.

Menelusuri Sunnah sunnah di Hari Jumat

1. Memperbanyak Shalat Sunnah

Rasulullah SAW menggambarkan pentingnya mendekatkan diri kepada Allah SWT melalui shalat sunnah sebelum dan sesudah shalat Jumat. Beliau memberikan contoh nyata dengan menyatakan, “Barang siapa yang mandi pada hari Jumat, kemudian bersuci sebaik mungkin, mengenakan minyak wangi jika ada, kemudian berangkat ke masjid, tidak memisahkan dua orang atau menyela mereka, kemudian mendengarkan khutbah dengan tenang dan diam, maka dosa-dosanya di antara dua Jumat itu diampuni.” (HR. Bukhari)

Shalat sunnah menjadi pintu yang membawa umat Muslim mendekatkan diri kepada Allah, sekaligus memperoleh ampunan dosa dan keberkahan di Hari Jumat.

2. Membaca Surat Al-Kahfi

Penting untuk diingat bahwa Rasulullah SAW merekomendasikan membaca Surat Al-Kahfi pada Hari Jumat, bukan hanya sebagai amalan keagamaan tetapi juga sebagai sumber petunjuk dan hikmah dalam kehidupan sehari-hari. Dalam hadis riwayat Muslim, Rasulullah SAW bersabda,  “Barangsiapa yang membaca surat Al Kahfi pada hari Jum’at, dia akan disinari cahaya di antara dua Jum’at.” (HR. An Nasa’i dan Baihaqi. Hadis ini menyoroti keberkahan membaca Surat Al-Kahfi pada hari tersebut, di mana umat Muslim diberikan anugerah cahaya spiritual yang memancar antara dua Jumat. Oleh karena itu, membaca Surat Al-Kahfi menjadi amalan sunnah di hari jumat atau setiap hari yang tak hanya mendatangkan keberkahan dalam kehidupan agama, tetapi juga memberikan petunjuk dan hikmah untuk menghadapi tantangan sehari-hari.

3. Memakai Wewangian

Memakai wewangian pada Hari Jumat dalam Islam menjadi kebiasaan yang mengandung makna mendalam juga merupakan sunnah di hari jumat yang dapat dilakukan. Sunnah Rasulullah SAW menekankan pentingnya berpakaian bersih dan memakai wewangian pada hari ini. Dalam tradisi Islam, harumnya aroma wewangian tidak hanya menyegarkan tubuh, tetapi juga menjadi bagian dari beribadah. Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa mandi pada hari Jumat, lalu berwudhu sebagaimana wudhu mandi, kemudian pergi ke masjid, lalu dia tidak berbicara atau bergerak dari tempat duduknya, sehingga shalat Jumat selesai, dia akan diampuni dosa-dosanya antara dua Jumat.” (HR. Bukhari dan Muslim). Memakai wewangian di Hari Jumat bukan hanya menyenangkan indra, tetapi juga menjadi bagian dari ketaqwaan dan kebersihan yang dianjurkan dalam ajaran Islam.

4. Menggunakan Siwak

Memakai siwak pada Hari Jumat dalam Islam adalah tindakan yang tidak hanya memenuhi anjuran sunnah di hari jumat, tetapi juga membawa berbagai manfaat untuk kesehatan dan kebersihan. Sunnah Rasulullah SAW menekankan pentingnya menggunakan siwak sebagai salah satu ritual kebersihan mulut dan gigi. Pada Hari Jumat, tindakan ini menjadi lebih bermakna karena hari tersebut dianggap sebagai hari yang istimewa dan penuh keberkahan.

Siwak, yang merupakan batang kayu dari tumbuhan Arak (Salvadora persica), tidak hanya membersihkan mulut secara fisik tetapi juga memberikan kesegaran spiritual. Rasulullah SAW bersabda, “Jika saya tidak khawatir menyulitkan umat saya, niscaya saya perintahkan mereka menggunakan siwak pada setiap waktu shalat.” Penggunaan siwak pada Hari Jumat, sebagai hari yang penuh keutamaan, merupakan implementasi nyata dari anjuran Nabi untuk menjaga kebersihan dan kesehatan tubuh, sekaligus memperoleh keberkahan dalam ibadah.

5. Mengenakan Pakaian Terbaik

Ajaran Rasulullah menggemakan anjuran memakai pakaian terbaik pada hari Jumat sebagai ekspresi rasa hormat dan kebersihan dalam Islam. Kehadiran umat Muslim yang berpakaian terbaik di masjid pada hari itu menjadi cerminan dari pengabdian dan penghormatan terhadap ibadah. Pemakaian pakaian yang bersih dan terbaik bukan hanya sekadar aturan etiket, tetapi juga mencerminkan kesucian hati dan kesungguhan dalam mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dengan mematuhi anjuran ini, umat Muslim tidak hanya merayakan keistimewaan Hari Jumat tetapi juga mengokohkan nilai-nilai keagamaan dan kultural yang ditanamkan oleh Rasulullah SAW. Hal tersebut merupakan sunnah di hari jumat yang dapat dilaksanakan. Salah satunya dengan produk ethica yaitu KAHFI 257 WINETASTING.

Kesimpulan

Merenungi sunnah sunnah di Hari Jumat bukan hanya menjadi kewajiban sebagai umat Muslim, tetapi juga merupakan langkah konkrit menuju ketaqwaan. Melalui pemahaman dan pengamalan sunnah-sunnah ini, kita dapat memperoleh kedekatan dengan Allah SWT, keberkahan dalam setiap langkah kehidupan, dan kemajuan spiritual yang berarti. Semoga setiap Hari Jumat menjadi momen berharga untuk memperdalam ketaqwaan dan memperbaiki diri menuju kehidupan yang lebih Islami. Kunjungi juga ethica_collection untuk menemukan pakaian yang sesuai dengan kebutuhan anda.

Leave a response

17 + nine =