0 items in your shopping cart

No products in the cart.

Mengenal Jenis Kain Denim

Jenis kain denim ada beberapa jenis dengan karakteristik sedikit berbeda pada setiap jenisnya. Hadirnya beberapa jenis kain denim merupakan hasil dari perkembangan dunia garmen dan fashion. Dulunya, kain denim hanya memiliki satu jenis yang digunakan sebagai bahan pakaian untuk pekerja tambang, saat ini bahan denim sudah digunakan sebagai bahan pembuatan berbagai bahan pakaian dan keperluan sehari-hari.

Bagi penyuka pakain berbahan denim, maka harus mengenal lebih jauh tentang jenis-jenis kain denim agar bisa membedakan karakteristik pada setiap jenisnya, dan mengetahui penggunaannya yang paling tepat sehingga saat digunakan mampu memberikan kenyamanan dan penampilan yang kekinian. Nah apa saja jenis kain denim yang perlua diketahui ? Mari simak selengkapnya pada penjelasan di bawah ini.

Jenis Kain Denim

Kain Strecth Denim

jenis kain denim

sumber : https://www.kaos-kerah.com/

Jenis kain denim satu ini sesuai dengan namanya yaitu ‘Strecth’ yang berarti meregang dengan maksud jenis kain denim yang memiliki salah satu karakteristik lentur. Jenis kain denim ini dibuat dengan mengkombinasikan dua bahan yaitu katun dan spandek. Sehingga kelenturan jenis kain ini diperoleh dari karakteristik bahan spandek meskipun komposisi bahan spandek hanya sekitar 10% dan bahan katun sekitar 90%. Untuk mendapatkan kelenturan maka tinggal menambahkan komposisi bahan spandeknya.

Jenis strecth denim pada penggunaannya sering dijadikan sebagai bahan celana jeans model pensil supaya dalam pemakainnya memudahkan karena bahannya lentur. Selain itu, bahan yang lentur juga memberikan kenyamanan karena mengurangi gesekan pada kulit. Kain strecth denim juga banyak digunakan untuk pembuatan baju kemeja atau blouse.

Kain Selvage Denim

sumber : https://www.hipwee.com/

Jenis kain denim ini sudah ada sekitar tahun 1950’an. Pada saat itu jenis kain denim ini proses pembuatannya menggunakan alat tenun yang bernama ‘Shuttle Looms’. Kelebihan mesin tenun ini mampu menghasilakan kain dengan anyaman yang rapat dan kuat, terutama pada sisi luar kain sangat kuat sehingga tidak gampang keriting dan ambrol.

Selepas tahun 50’an maka ditemukan mesin baru yang bernama ‘Projectile Looms’ seiring dengan meningkatnya permintaan kain denim. Keunggulan mesin tenun baru ini adalah kapasitas produksinya semakin besar dari mesin tenun sebelumnya. Namun mesin tenun baru ini memiliki kelemahan, yaitu tepian kain menjadi tidak selesai teranyam sehingga menyebabkan kain yang dihasilkan gampang ambrol pada tepiannya

Penggunaan jenis kain denim ini masih juga banyak digunakan sebagai bahan celana jeans. Selain itu penggunaan jenis kain denim ini juga sebagai bahan pembuatan jaket, rompi, dan lain sebagainya.

Kain Black Coated Denim

sumber : https://poloskaos1.blogspot.com/

Jenis kain denim ini juga disebut dengan waxed denim. Jenis denim satu ini memiliki warna hitam yang berasal dari campuran bahan acrylic hitam. Selain berwarna hitam jenis kain denim ini juga memiliki tekstur mengkilap. Lapisan acrylic yang ada jenis kain ini memberikan kelebihan kain denim ini sehingga jenis denim ini cenderung lebih awet dan kuat. Dan yang paling unik dari jenis kain denim ini adalah memiliki sifat fireproof atau tahan api.

Kain black coated denim ternyata juga memiliki kelemahannya yaitu warna hitam akan semakin pudar seiring kuantitas pemakaiannya. Agar warna hitamnya bisa juga menjadi awet, harus melakukan perawatan yang baik dan benar supaya warna hitamnya bertahan lama. Penggunaan kain black coated denim pada umumnya juga digunakan sebagai bahan celana dan jaket.

Kain Pre Wash Denim

sumber : https://bikinkaosjogja.net/

Jenis kain denim ini pada proses pembuatannya mengalami pencucian. Proses ini yang menghasilkan karakteristik kain menjadi lembut dan kain tidak mudah menyusut saat mengalami pencucian berikutnya. Selain itu jenis kain ini juga memiliki karakteristik lentur. Jenis kain denim ini dipasaran banyak yang sudah memiliki pola yang terbentuk pada celananya.

Kain Dry Denim (Raw Denim)

Jenis kain denim ini kebalikan dari jenis kain pre wash denim, yaitu pada proses pembuatannya tidak mengalami proses pencucian setelah proses pewarnaan kain. Sehingga proses pembuatan kain ini menghasilkan kain dengan karakteristik kaku diawal penggunaannya, tetapi seiring mengalami proses pencucian maka kain menjadi lentur juga. Pola khas pada lipatan celana bahan denim ini disebabkan oleh proses pencucian dan penggunaan yang membuat warna kain menjadi pudar.

Perawatan Pakaian Berbahan Kain Denim

Pakaian apapun supaya bertahan lama dan awet, kuncinya hanya satu yaitu perawatan yang baik dan benar. Begitu juga pakaian yang berbahan kain denim. Kelemahan dari pakaian berbahan denim salah satunya adalah warna yang gampang pudar setelah mengalami pencucian. Nah untuk menghindari hal tersebut di bawah ini akan kami berikan tips atau cara dalam merawat pakaian berbahan kain denim dengan baik dan benar.

Rendam Pakaian Denim Sebelum Dicuci

Pada proses perendaman, pakaian jenis kain denim usahakan dalam satu wadah tersendiri dan tidak dicampur dengan pakaian lainnya yang tidak berbahan denim. Fungsi merendam pakaian denim sebelum mencuci adalah supaya noda atau kotoran mudah dibersihkan saat proses pencucian.

Pada proses perendaman bisa juga menggunakan air hangat supaya kotoran dan noda semakin mudah membersihkannya. Jika merendam menggunakan air hangat supaya dipastikan bahwa air benar-benar hangat, dan jangan sampai air masih panas untuk merendam. Karena air panas akan mudah merusak serat kain sehingga pakaian bahan denim akan cepat rusak dan tidak bertahan lama.

Gunakan Deterjen Pilihan

Sebenarnya warna kain denim sangat rentan dengan deterjen karena banyak deterjen mengandung bahan yang kuat sehingga dengan mudah bisa melunturkan warna pakaian termasuk pakaian bahan denim. Namun ada deterjen pilihan yang berbahan lembut dan ramah lingkungan yang bisa digunakan dalam proses pencucian. Selain itu hindari penggunaan pemutih pada pencucian pakaian denim karena juga akan merusak warna kain.

Pada proses pencucian juga bisa dilakukan dengan dua cara, yaitu cara manual mencuci dengan menggunakan tangan dan yang kedua adalah menggunakan mesin cuci. Meskipun kain denim tebal, untuk pencucian menggunakan mesin cuci tetap dalam mode soft supaya kualitas kain tetap bertahan.

Jemur Di Tempat Yang Teduh

Pada proses penjemuran, usahakan jemur pakaian berbahan denim di tempat yang teduh yang tidak langsung terpapar oleh sinar matahari. Karena paparan sinar matahari secara langsung bisa membuat warna kain denim menjadi cepat pudar. Jadi ketika menjemur cukup diangin-anginkan di tempat teduh dan terbuka.

Setrika Dengan Suhu Yang Tepat

Agar terlihat rapi, pakaian berbahan denim juga tetap harus disetrika sebelum menggunakannya. Namun dalam proses menyetrika pastikan jangan menggunakan suhu yang terlalu panas. Panas yang disarankan dalam menyetrika pakaian berbahan denim adalah suhu di bawah 60 derajat. Dalam menyetrika pakaian bahan denim dengan cara menyetrika di sisi dalamnya, artinya yang terpapar dengan setrika langsung adalah sisi yang dalam bukan yang luar.

Simpan Dengan Cara Digantung

Saran penyimpanan untuk pakaian berbahan denim adalah digantung menggunakan hanger di dalam lemari. Jadi sebaiknya jangan dilipat, karena jika menyimpan dengan cara melipat akan ada bekas lipatan pada kain denim yang membuat penampilan menjadi jelek.

Leave a response

three × 3 =