0 items in your shopping cart

No products in the cart.

5 Jenis Kain Sutra

Ada banyak jenis kain sutra bisa menjadi pilihan bahan dasar pakaian. Jenis kain sutra ini muncul seiring perkembangan dan teknologi pemintalan. Selain itu jenis kain sutra muncul karena bahan sutra berasal dari berbagai negara berbeda, seperti Jepang, China, Thailand, dll.

Kain sutra asli memang sangat mahal harganya, tetapi dengan teknologi modern beberapa bahan sintetis bisa dipadukan dengan sutra asli menjadi kain sutra jenis baru. Sehingga setiap jenis kain sutra memilki fungsi yang cocok sebagai pakaian tertentu. Setiap jenis kain sutra juga memiliki kelebihan dan kekurangannya.

Sutra Taffeta

Jenis Kain Sutra Taffeta

sumber : https://www.bahankain.com/

Sutra Taffeta merupakan kain sutra dengan sifat kaku, lembut dan tipis. Kain Taffeta sendiri tidak hanya berasal dari bahan sutra saja, tetapi bisa dari bahan sintetis seperti nilon, rayon, polyester dan asetat. Namun, kain Taffeta terbaik adalah yang berasal dari bahan sutra yang disebut sutra Taffeta. Jenis kain Taffeta memiliki ciri kain yang khas yaitu kaku sehingga menghasilkan suara gemerisik saat digesek.

Kain sutra Taffeta merupakan kain mewah dengan 2 jenis kain, yaitu lembut dan kaku. Taffeta yang kaku bernama yarn-dyed taffeta dan banyak digunakan sebagai bahan gaun malam. Taffeta yang lembut bernama piece-dyed taffeta dan banyak digunakan sebagai lapisan. Ciri khas kain sutra Taffeta berikutnya adalah mengkilau karena disebabkan bahan serat yang mampu memantulkan cahaya sehingga memberikan kesan mewah dan elegan.

Taffeta sendiri berasal dari bahasa Persia yang memiliki arti ‘anyaman twist (pelintir)’. Kain taffeta sutra mentah banyak diproduksi oleh negara India dan Pakistan. Namun, Italy dan Prancis mengembangkan tenunan Taffeta modern. Kualitas kain Taffeta bisa di cek dengan cara menggaruknya dengan kuku, kemudian lihat apakah benang lungsinnya terpisah atau tidak, jika terpisah maka itu adalah tenunan yang longgar dan tentunya bisa berlepasan.

Sutra Raw

sumber : https://www.exportersindia.com/

Kain sutra Raw yang asli harganya mahal. Namun dipasaran beredar sutra Raw imitasi, mulai dari kw1, kw2, dst. Tekstur dan karakteristik kain antara yang asli dan kw sangat berbeda. Jika kw, kain cenderung tipis dan kaku, serta warnanya tidak sebagus yang asli. Kain Sutra Raw yang asli permukaannya mengkilap karena terbuat dari bahan sutra 100 %. Kemudian memiliki tekstur tidak rata karena memiliki banyak serat seperti kain rusak.

Fungsi kain Sutra Raw banyak digunakan sebagai kebaya dengan perpaduan bawahan kain sutra batik. Sutra Raw asli akan terasa adem di kulit jika di pakai. Pilihan warna kain ini ada bermacam-macam, mulai dari warna yang kuat hingga warna pastel. Dan yang paling penting adalah perawatan kain Sutra Raw, yaitu di cuci dengan shampo dan cara jemurnya cukup diangin-anginkan saja, kemudian cara setrikanya juga di mode Silk agar warna bisa bertahan lama.

Sutra Dupioni

sumber : https://www.99.co/

Bahan kain sutra dupioni berasal dari serat dua ulat sutra yang berbeda. Ketika dua ulat sutra yang berbeda ini membuat kepompong, maka serat-serat yang menempel ini diambil dijadikan benang, dan benang inilah yang menjadi bahan kain sutra dupioni. Kain sutra ini lebih kasar daripada kain sutra pada umumnya. Tetapi kain sutra ini memiliki kelebihan, yaitu tahan menolak bekas lekukan. Sehingga kain ini sering dijadikan sebagai bahan gaun, jaket, tirai, taplak meja, selimut dan masih banyak lagi.

Sutra Thai

sumber : https://www.99.co/

Sutra Thai menjadi nama kain ini karena kain sutra berasal dari Thailand. Sutra Thai menjadi kain sutra yang cukup populer di dunia. Berawal pada tahun 1902, Raja Thailand Chulalongkorn memerintahkan Kementrian Pertanian untuk melakukan serangkaian uji coba kain sutra diselurh wilayah Thailand. Uji coba pertama ini dengan menanam pohon murbei di Saladaeng Bangkok. Kemudian Ratu Saowabha belajar menenun dibawah bimbingan guru dari Jepang selama 2 tahun. Setelah dua tahun dibangunlah kantor Divisi Industri Sutra di Khorat pada tahun 1904.

Awal produksi, sutra Thai hanya di pakai oleh penduduk Isaan. Namun, kain sutra ini tidak begitu cocok dipakai, karena kain yang tebal, sedangkan cuaca di sana tropis. Pada tahun 1948 di mulai bisnis sutra Thai yang dilakukan oleh Jim Thomson hingga memilki pelanggan hampir mayoritas turis asing. Akhirnya sutra Thai berjaya di tahun 1956 karena di pakai pada film musikal “The king and I” yang berlatar kerjaan Siam dibawah Raja Mongkut. Untuk mempopulerkan raja dan ratu kerajaan Thailand disetiap kunjungan ke negara Eropa dan Amerika selalu membawa hadiah kain sutra Thai.

Sutra Jepang

sumber : https://www.99.co/

Sutra pertama kali ada di Jepang pada abad ke 4 Masehi. Karena sutra merupakan komuditas mewah, maka pemerintah Jepang memberikan 20 kg ulat sutra untuk di pelihara di setiap rumah-rumah. Para wanita yang bekerjad untuk memberikan makan ulat sutra sedangkan para laki-laki Jepang berperan untuk menjual. Sejak berkembangnya kain sutra Jepang, maka persaingan terus terjadi antara China dan Jepang hingga pada tahun 1905 ekspor sutra Jepang melampaui China dalam beberapa dekade.

Kain sutra Jepang memiliki 3 jenis, yaitu Nishijin Ori, Sutra Chirimen, dan Sutra Tsumugi. Sutra Nishijin bisa dilihat dari pakaian kimono. Busana kimono dari bahan sutra Nishijin hanya digunakan dalam acara kenegaraan dan pernikahan saja. Selanjutnya jenis sutra Chirimen yang banyak di gunakan sebagai kimono saat ini, sutra ini lebig ringan dari sutra Nishijin. Dan yang ketiga adalah jenis sutra Tsumugi, kain sutra ini kurang berkilau, sutra ini banyak digunakan untuk syal, dan pembungkus. Sutra ini adalah kain yang banyak disukai dan banyak dipakai.

Leave a response

twelve + ten =